A. Kerangka Karangan Topik: Proses Pembuatan Tempe
I. Pendahuluan
§ Latarbelakang Masalah
§ Tujuan Penulisan
§ Manfaat Penulisan
II. Proses Pembuatan Tempe
§ Tahap Persediaan
§ Tahap Proses Pembuatan
§ Tahap Pengemasan
III. Kesimpulan dan Saran
§ Kesimpulan
§ Saran-Saran
B. Pengembangan Paragraf => Pengembangan Topik berdasarkan Kerangka Karangan di atas
PROSES PEMBUATAN TEMPE
I. Pendahuluan
Tempe merupakan salah satu menu makanan orang Indonesia yang diangkat dari tradisi etnis Jawa masa lalu, sehingga menu makanan tempe yang bersasal dari kacang kedelai yang sudah banyak dikenal oleh semua masyarakat Indonesia sebagai menu makanan sekaligus sering dijadikan lauk atau gulai dalam makan nasi sehari-sehari sangat banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Oleh sebab itu, tempe yang sudah banyak dikenal itu selalu diproduksi oleh home industri keluarga atau perusahaan tempe di mana-mana. Selain itu, tempe di samping makanan sederhana juga harganya ekonomis tidak banyak mengandung dampak elergi bagi kesehatan manusia dalam mengkonsumsinya sebagai makanan sehari-hari.
Makanan tempe dalam perkembangannya, seiring dengan pertumbuhan penduduk yang semakin berkembang, maka produksi tempe perlu dikembangkan lebih lanjut untuk konsumen yang banyak. Tentunya bagi siapa saja yang ingin membuat tempe, terpikir oleh setiap orang bagaimana proses pembuatan tempe itu, baik untuk kepentingan keluarga, maupun kepentingan komersial.
Berdasarkan uraian di atas, dalam paparan ini tujuan penulisannya, akan dijawab bagaimana proses pembuat-an tempe ? Apa manfaatnya setelah tujuan penulisan ini dicapai?
II. Proses Pembuatan Tempe
Proses pembuatan tempe itu bila dikemas dapat diperikan ke dalam tiga tahap, yaitu pertama tahan persiapan, kedua tahap pembuatan, dan ketiga tahap penyajian. Masing-masing ketiga tahap ini dijelaskan sebagai berikut.
Dalam tahap persiapan diperlukan kacang kedelai sebagai bahan bakunya yang diperoleh dari hasil tanaman sendiri atau membeli dari kedai atau pihak lain. Tentunya kecang kedelai yang disediakan ini kacang pilihan, yakni kacang kedelai yang sudah dibersihkan dan sudah dipilih yang baik-baik saja tidak ada yang hampa apalagi yang setengah busuk. Dengan demikian akan menentukan tempe buatan itu akan terasa enak atau tidak setelah proses pembuatan dilakukan.
Selanjutnya, perlu pula dijelaskan bagaimana proses pembuatan itu dilakukan? Setelah tersedianya bahan baku tempe berupa kacang kedelai pilihan paling tidak sudah tersedia, maka langkah selanjutnya dilakukan pencucian. Pencucian kacang kedelai ini perlu dilakukan supaya bercita rasa yang enak dan baik, pengertian enak dan baik ini setelah seteril dari bergagai kemungkinan kotor atau noda-noda lain yang tidak diinginkan untuk mencapai sasaran akhir pembuatan tempe yang disukai oleh pembuatnya sendiri, begitu pula oleh konsumen baik keluarga atau konsumen lainnya. Selain kebersihan bahan baku kacang kedelai, juga perlu disediakan tempat memasaknya berupa kawah yang sudah bersih. Tentunya belum selesai sampai di situ, bagaimana bahan bakarnya. Bahan bakar dalam proses penggodokan tempe harus yang prima, supaya tingkat kematangannya lebih sempurna cita rasanya. Setelah proses pembuatan dilakukan seperti langkah-langkah yang dikemukakan di atas, maka proses penggodokan dilakukan sesuai dengan tingkat kematangannya.
Kemudian, setelah kematangan tempe berakhir dilakukan penyediaan tempat untuk wadah tempe dibentuk dan dikemas. Pembentukan dan pengemasan dapat dilakukan dengan satuan dibungkus, atau dengan cetakan lebar yang telah disediakan. Tentunya, pembukungkusan atau pencetakan ini dilakukan dengan pertimbangan komersial antara dana yang telah dikeluarkan dengan penjualan meraih keuntungan kelak, jangan sampai impas atau mengalami kerugian.
III. Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan uraian yang telah dilakukan pada bab dua di atas, dan tujuan penulisannya, maka dapat disimpul-kan, bahwa proses pembuatan tempe itu dapat dilakukan dengan tiga tahap, yakni tahap persiapan bahan baku, persiapan peralatan, dan tahap persipan bahan bakar yang selanjutnya dilakukan proses pembuatan.
Setelah kesimpulan itu diperoleh disarankan, supaya dalam proses pembuatan tempe disesuaikan dengan tersedianya bahan baku dan konsumen yang akan menggunakannya. Selanjutnya, apabila akan dikomersilkan dalam penggandaan kuantitas tempe yang bermutu itu diperhitungkan antara modal, pangsa pasar, dan perkiraan konsumen yang akan membelinya. Dengan demikian pembuatan tempe tetap terus berjalan dalam memenuhi salah satu kebutuhan hidup manusia Indonesia.
Himpunan Mahasiswa Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Metro |
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Metro (KBMFT UM Metro) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar