γ
An alpha
B β beta
Γ γ gamma
Δ δ delta
E ε epsilon
Z ζ zeta
Η η eta
Θ θ theta
І ι iota
Κ κ kappa
Λ λ lambda
Μ μ mu
Ν ν nu
Ξ ξ xi
О ο omicron
Π π pi
Ρ ρ rho
Σ σ sigma
Τ τ tau
Υ υ upsilon
Φ φ phi
Х χ chi
Ψ ψ psi
Ω ω omega
Ada dua alasan :
a. Fisika adalah salah satu ilmu yang paling dasar dari ilmu pengetahuan.
Ilmuwan dari segala disiplin ilmu memanfaatkan ide-ide dari fisika, mulai dari ahli kimia yang mempelajari struktur molekul sampai ahli paleontology yang berusaha merekonstruksi bagaimana dinosaurus berjalan. Fisika juga merupakan dasar dari semua ilmu rekayasa dan teknologi. Tidak ada insinyur yang dapat merancang alat-alat praktis tanpa terlebih dahulu mengerti prinsip-prinsip dasar yang digunakan. Untuk merancang sebuah pesawat antariksa atau sebuah perangkap tikus yang lebih baik, kita harus mengerti hukum-hukum dasar fisika.
b. Mempelajari fisika merupakan suatu petualangan.
Kita akan menemukan bahwa ilmu fisika begitu menantang kadang-kadang membuat frustasi, sewaktu-waktu menyakitkan, dan seringkali bermanfaat dan memberikan kepuasan bathin. Fisika akan menarik rasa estetis seperti halnya intelektualitas kita. Pengertian tentang dunia fisika yang kita miliki saat ini dibangun di atas pondasi yang diletakkan oleh ilmuwan-ilmuwan besar seperti Galileo, Newton, Maxwell, dan Einstein, dan pengaruh mereka telah berkembang jauh melewati batas dari ilmu fisika itu sendiri dan mempengaruhi secara mendalam cara hidup dan berpikir kita. Kita dapat merasakan kesenangan dengan temuan-temuan mereka ketika kita belajar menggunakan fisika untuk menyelesaikan persoalan-persoalan praktis dan untuk mendapatkan wawasan tentang fenomena sehari-hari. Jika kita pernah bertanya mengapa langit berwarna biru, bagaimana gelombang radio dapat merambat dalam ruang hampa, atau bagaimana satelit tetap pada orbitnya. Kita akan dapat menemukan jawabannya dengan menggunakan dasar-dasar fisika.
Fakultas Teknik angkatan 2010 (Teknik Sipil UM Metro) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar